Kekurangan Vitamin D Berbahaya di Masa Pandemi COVID-19

 

Image Credit : Republika.co.id/Huffingtonpost

Selama masa pandemi, kemungkinan banyak orang akan lebih sering berada di rumah dan jarang keluar rumah. Meski memang baik untuk menghindari risiko terinfeksi virus corona, namun ada dampak buruk tersembunyi untuk kesehatan tubuh, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan vitamin D.

Vitamin D bisa didapat dari sinar matahari. Meskipun Indonesia selalu disinari matahari setiap hari, namun tidak menutup kemungkinan banyak orang kekurangan vitamin D selama masa pandemi karena sering mengurung diri di rumah.

Vitamin D bahkan sangat penting menjaga imun tubuh dari berbagai penyakit. Vitamin D dibutuhkan setiap orang karena perannya dalam membantu mengaktifkan kalsium dan fosfat dalam tubuh sehingga bisa menjaga kesehatan tulang, gigi dan otot.

Gejala seseorang kekurangan vitamin D bisa ditunjukkan dengan seringnya terserang penykit ringan, mudah lelah, suasana hati yang buruk, nyeri sendi dan tulang, nyeri otot dan rambut rontok.

Beberapa makanan yang tinggi vitamin D seperti:

1.     ikan laut (salmon, sarden, tuna, herring, dan mackerel)

2.     daging merah

3.     hati sapi dan ayam

4.     kuning telur

5.     jamur

6.     susu yang sudah di perkaya vitamin keju

Jadi, untuk mencegah kekurangan vitamin D selama pandemi, pastikan sesekali berjemur untuk mendapatkan sinar matahari pagi dan juga makan-makanan di atas.

Posting Komentar untuk "Kekurangan Vitamin D Berbahaya di Masa Pandemi COVID-19"