Apakah Gotong Royong Masih Relevan? Ayo Buktikan di Era Modern Ini!

 


Di tengah arus deras kehidupan modern yang serba cepat dan individualistis, pertanyaan ini muncul: masihkah gotong royong relevan? Banyak dari kita kini sibuk dengan pekerjaan, aktivitas digital, dan urusan pribadi sehingga kadang lupa bahwa kekuatan terbesar masyarakat Indonesia adalah rasa kebersamaan.

Apa Itu Gotong Royong?

Gotong royong adalah semangat bekerja sama tanpa pamrih untuk mencapai tujuan bersama. Ia telah lama menjadi bagian dari identitas sosial bangsa Indonesia. Mulai dari membangun rumah warga secara kolektif, membersihkan lingkungan desa, hingga saling membantu saat ada tetangga yang mengalami kesulitan — semua itu bagian dari gotong royong.

Namun kini, bentuknya perlahan memudar. Bukan hilang, tapi bergeser.

Tantangan Gotong Royong di Era Modern

  1. Kesibukan dan Individualisme: Banyak orang merasa tidak punya waktu untuk berkegiatan sosial karena padatnya aktivitas pribadi dan pekerjaan.

  2. Gaya Hidup Digital: Hubungan sosial kini lebih banyak terjadi di dunia maya, bukan di dunia nyata.

  3. Kota vs Desa: Di perkotaan, interaksi antarwarga lebih terbatas dibandingkan di pedesaan, membuat semangat kolektif berkurang.

  4. Minimnya Kesadaran Kolektif: Banyak orang menganggap bahwa urusan publik adalah tanggung jawab pemerintah, bukan warga.

Bukti bahwa Gotong Royong Masih Bisa Diterapkan

Meski menghadapi banyak tantangan, gotong royong ternyata masih hidup — hanya saja dalam bentuk yang berbeda:

  • Komunitas Sosial dan Donasi Online: Banyak gerakan bantuan sosial kini dilakukan melalui media sosial dan platform digital, membuktikan bahwa solidaritas masih kuat.

  • Aksi Bersih Lingkungan dan Bank Sampah: Di banyak kota, warga mulai bergabung dalam komunitas peduli lingkungan yang bekerja secara sukarela.

  • Crowdfunding untuk Pendidikan atau Kesehatan: Masyarakat ikut iuran untuk membantu sesama yang membutuhkan, tanpa mengenal secara pribadi.

  • Gerakan Komunitas di Perumahan: Banyak RT/RW aktif yang tetap menggalang kebersamaan untuk kebersihan, keamanan, dan kegiatan bersama.

Cara Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong

  1. Mulai dari Lingkungan Terdekat: Ajak tetangga untuk bergotong royong membersihkan lingkungan atau membantu warga yang membutuhkan.

  2. Gunakan Teknologi untuk Menggalang Solidaritas: Buat grup WhatsApp, komunitas online, atau kampanye digital yang memudahkan koordinasi dan aksi bersama.

  3. Libatkan Generasi Muda: Kenalkan nilai gotong royong melalui kegiatan sekolah, kampus, dan komunitas kreatif.

  4. Jangan Tunggu Diminta: Kunci gotong royong adalah inisiatif. Lakukan sesuatu tanpa menunggu instruksi atau imbalan.

Kesimpulan

Gotong royong belum mati — ia hanya menunggu untuk dihidupkan kembali dengan semangat dan bentuk baru.Di era modern ini, gotong royong bukan hanya mungkin, tapi justru semakin penting sebagai penyeimbang gaya hidup yang makin individualistik. Mari buktikan bahwa nilai luhur bangsa ini tetap relevan dan dapat tumbuh di tengah teknologi dan kesibukan zaman!

Yuk, mulai dari diri sendiri. Ayo gotong royong lagi!


Ditulis - Muhammad Gilang Ramadan Mahasiswa  Gunadarma.

Program Studi Ilmu Komunikasi


Posting Komentar untuk "Apakah Gotong Royong Masih Relevan? Ayo Buktikan di Era Modern Ini!"