Tak Hanya Konsumen, Mata Elang Juga Jadi Korban Kekerasan dan Butuh Perlindungan Hukum

SUKMAJAYA I INFODEPOK.NET
Berbagai kalangan angkat bicara terkait pengeroyokan yang dilakukan sejumlah masa terhadap debt kolektor atau Mata Elang (Matel) di Kampung Serab, Kota Depok, Senin (17/05).

Debt kolektor senior asal Depok, Nande Saulury menyebutkan, saat ini tak hanya konsumen yang menjadi korban kekerasan melainkan, Matel juga mengalami hal tersebut akibat sifat tidak kooperatif konsumen.

"Tidak hanya konsumen yang jadi korban kekerasan, kejadian di Kampung Serab ini membuktikan bahwa Matel maupun debt kolektor juga menjadi korban kekerasan dan butuh perlindungan," kata Nande, Rabu (19/05).

Nande meminta, agar masyarakat dapat membedakan antara debt kolektor yang menggunakan kekerasan dan tidak.

Lebih dari itu, dia juga berharap agar nasabah yang terlilit hutang supaya bersikap kooperatif, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Konsumen dan debt kolektor itu sama-sama dilindungi undang-undang, jadi jangan asal main kekerasan saja," beber Nande.

Sementara, Direktur PT BSS, Sayid menjelaskan, selaku pemberi kuasa terhadap kolektor tersebut, pihaknya telah menempuh jalur hukum dengan melaporkan pelaku di Polrestro Depok agar aset perusahaannya itu mendapatkan keadilan.

"Harapannya, Pelaku dihukum setimpal dengan apa yang mereka lakukan," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa, anggapan liar dari masyarakat terhadap Matel itu salah dan perlu dirubah.

"Selama ini orang menganggap Matel itu sebagai orang liar dan itu salah, mereka adalah aset perusahaan kami," ungkap Sayid.

Sedangkan, rekan seprofesi korban, Blasius Reoo mengungkapkan, kedua rekannya telah dibekali dengan surat tugas resmi dan Kartu Tanda Anggota (KTA). Namun, tetap menjadi korban kekerasan dari konsumen yang tidak bersikap koperatif.

"Saudara saya itu telah dibekali surat tugas dan id card, seharusnya konsumen bersikap koperatif bukan justru melakukan aksi kekerasan terhadap saudara kita," terangnya.

Lebih dalam, dia membeberkan, salah satu pelaku pengeroyokan tersebut, ternyata salah satu Ketua Ormas yang kerap membekingi konsumen yang bermasalah hutang-piutang.

"Saya dapat informasi bahwa, salah satu pengeroyok merupakan Ketua ormas yang kerap melakukan pembelaan terhadap motor maupun mobil bermasalah,  hal itu juga telah diakui masyarakat sekitar di markasnya," tandas Blasius.

Untuk diketahui, dua kolektor kelahiran Maluku Tenggara berinisial N dan G menjadi korban pengeroyokan buntut dari penarikan terhadap 1 unit motor Yamaha Fino di Kampung Serab, Kota Depok.

GRD/ID

10 komentar untuk "Tak Hanya Konsumen, Mata Elang Juga Jadi Korban Kekerasan dan Butuh Perlindungan Hukum"

  1. Keren banget tuh ketua ormas nya. Semoga ketua ormas nya selalu dilindungi oleh Allah SWT karna sudah melindungi masyarakat.

    Emang MaTel bikin resah masyarakat, bahkan main tarik paksa kendaraan nasabah.

    Gak akan ada Asap kalau gak ada Api, itu namanya Sebab Akibat . Wajar kalau di massa sama Masyarakat.

    BalasHapus
  2. Wajar dach Matel kena Tulanya , setau saya bukan ID card aja itu MaTel bisa narik Paksa Kendaraan, kan seharusnya ada ID Card, Sertifikasi, Akta Fiducia, dan Sertifikat Fiducia. Itupun bukannya MaTel ataupun Pak Polisi, harus nya yg Eksekusi Kendaraan Yg tersebut adalah Pengadilan dan itupun harus sudah ada Ketuk Palu dari Hakim. Mohon maaf Bukan sok tau hanya sekedar sharing. Mohon di koreksi kalau salah.

    BalasHapus
  3. Mohon maaf nich, ini pengalaman pribadi sebagai Masyarakat, setau saya MaTel di pinggir jalan yg suka mengambil kendaraan yang bermasalah, dan kadang gak ada toleransinya. Itu yang namanya MaTel jadi pasti kekerasan, kalau yang menjemput kerumah itu namanya internal dan mereka kooperatif dan ada toleransinya jg. Cuma sekedar menambah kan namanya aja MaTel ( Mata Elang ) ya kerjaannya ngintai orang di Jalan.

    BalasHapus
  4. Waduh, dimana tuch ...biar tau rasa tuch MaTel, makanya jangan asal tarik paksa. Kalau memang aset tolong donk asetnya diberikan pembinaan EQ agar emosional nya terkontrol. Jadi gak memancing amarah Masyarakat.

    BalasHapus
  5. Ormas apaan tuch, info donk...mau saya dapat perlindungan dari beliau. Kami masyarakat butuh nich OrMas yang seperti ini.

    BalasHapus
  6. Namanya Massa, gak akan asal pakai kekerasan, pasti itu ada pemicunya, jadi pasti ada akibat nya, kalau begini , ini berita mengatakan bahwa kami Masyarakat orang Bodoh dan anarkis. Seperti nya ada pemutar balikan Fakta ya.

    BalasHapus
  7. Ini Berita gak Jelas, gak ada kronologi nya, dan ini berita sepertinya memojokkan Masyarakat.

    BalasHapus
  8. Iya nich aneh ya berita nya, gak jelas, gak ada kronologi nya, ya masa, tau2 orang di Pukul , gak mungkin, pasti ada penyebabnya. Tolong donk buat berita yang jelas, jadi kami masyarakat bisa faham dan gak merasa dibodohi dengan berita yg gak jelas.

    BalasHapus
  9. Berita gak jelas dan bisa dibilang terindikasi fitnah, ini yg saya bilang gak jelas dan terindikasi fitnah:

    "Saya dapat informasi bahwa, salah satu pengeroyok merupakan Ketua ormas yang kerap melakukan pembelaan terhadap motor maupun mobil bermasalah, hal itu juga telah diakui masyarakat sekitar di markasnya," tandas Blasius.

    Kalau memang gak merasa untuk penulis berita tolong klarifikasi dan juga tolong tunjukkan sumbernya.

    Terimakasih

    BalasHapus