Pemerintah Kota Depok makin serius dalam mewujudkan pendidikan merata bagi semua warganya. Tak hanya fokus pada sekolah formal, kini Pemkot tengah menggencarkan program layanan pendidikan nonformal yang inklusif dan 100% gratis.
Program ini mencakup berbagai jenjang: mulai dari PAUD, Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), hingga Paket C (setara SMA). Sasarannya? Warga yang selama ini terpinggirkan dari sistem pendidikan formal karena faktor usia, ekonomi, atau kondisi sosial.
Menurut Indra Jaya Tobing, sang inisiator program, pendidikan adalah hak dasar yang tak boleh dikompromikan.
> “Kami ingin memastikan semua warga Depok bisa sekolah, tanpa terkendala biaya atau usia. Di sini, tak ada kata terlambat untuk belajar,” tegas Indra, Senin (16/6).
Sudah Berjalan di 5 Titik Strategis
Layanan pendidikan nonformal ini sudah aktif di lima wilayah kecamatan:
1. Pancoran Mas Center (untuk warga Cipayung & Beji)
2. Sawangan Center (meliputi Bojongsari, Limo, dan Cinere)
3. Cilodong Center (untuk wilayah Tapos)
4. Sukmajaya
5. Cimanggis
Berdasarkan data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024/2025, program ini menunjukkan hasil yang positif dan berjalan lancar.
Meski sudah berjalan, Pemkot Depok ingin memperkuat legalitas program ini. Oleh karena itu, pemerintah kini mendorong DPRD untuk segera mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) terkait pendidikan nonformal ini.
> “Dengan Perda, program bisa dijalankan lebih luas, menyeluruh, dan berkelanjutan,” ujar Indra.
Tak hanya mengandalkan APBD, program ini juga mendapat sokongan dari berbagai lembaga dan perusahaan lewat skema CSR. Beberapa mitra yang sudah bergabung antara lain PLN, Telkom, Bank BJB, dan PDAM.
Untuk mengelola dukungan ini, dibentuk pula Dewan Penyantun guna memastikan pembiayaan lebih stabil dan beragam sumbernya.
Yang bikin program ini beda: peserta tak cuma dapat ijazah kesetaraan. Mereka juga akan menerima pelatihan keterampilan, pendampingan pascalulus, dan sertifikat kompetensi tambahan.
Lulusan Paket C misalnya, akan diarahkan langsung ke dunia kerja atau wirausaha lewat kerja sama dengan koperasi dan pelaku UMKM.
> “Kami bantu bukan hanya sampai mereka lulus, tapi juga agar mereka punya masa depan. Ini bukan sekadar program belajar, ini investasi hidup,” kata Indra penuh semangat.
Indra berharap DPRD Kota Depok segera mengesahkan regulasi yang bisa menjadi tonggak kemajuan pendidikan inklusif di kota ini.
“Jika Perda sudah ada, tidak ada lagi alasan menunda. Ini solusi nyata untuk ketimpangan pendidikan di Depok,” tutupnya.
Posting Komentar untuk "Depok Dorong Pendidikan Nonformal Gratis & Inklusif, Tak Ada Lagi Alasan Putus Sekolah!"