Catcalling Tidak Boleh Dianggap Remeh, Ayo Lakukan Ini!

 

Credit Image: Magdalena.co

INFODEPOK.NET - Perilaku catcalling banyak sekali terjadi dan sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Padahal jelas bahwa tindakan ini banyak dilontarkan oleh mulut laki-laki yang secara sengaja menggoda perempuan.

Salah satu artikel dari seorang peneliti bernama Deidre Davis di tahun 1994 dengan judul “The Harm That Has No Name: Street Harassment, Embodiment, and African American Women” yang menemukan bahwa catcalling merupakan bentuk prilaku pelecehan seksual secara verbal seperti memanggil, melambai, mengedipkan mata, meraih, dan memberikan komentar di jalanan atau ketika wanita yang sedang melakukan aktivitas, baik dijalan raya, pasar, dan tempat publik lainnya.

Ada beberapa kasus pelecehan seksual di mana perempuan korban betul-betul tidak memiliki keberdayaan untuk melawan terhadap perilaku tersebut. Contoh kasus pemerkosaan yang melibatkan kontak fisik langsung antara pelaku dan korban.

Namun berbeda dengan tindakan pemerkosaan, catcalling merupakan salah satu dari beberapa kasus pelecehan seksual yang memiliki peluang lebih terbuka bagi korban untuk melawan.

Agar pelaku catcalling merasa malu dan memberikan efek kejut dan jera kepada mereka, beranilah untuk melawan balik. Karena ketika respon kita sebagai korban diam, ini akan menambah kuasa pelaku. Kata-kata seperti “jangan berani-berani ya, ngatain saya!” atau “Lelaki seperti anda tutur katanya perlu diedukasi lagi nih!” adalah beberapa contoh bagi diri kita untuk melawan.

Dengan memberikan respon atau perlawanan, kepercayaan diri perempuan akan meningkat. Saya berharap dengan adanya langkah perlawanan ini dapat memberikan dorongan bagi perempuan untuk mulai bangkit dari ketakutan akibat pelecehan seksual.

 

DR/ID

Posting Komentar untuk "Catcalling Tidak Boleh Dianggap Remeh, Ayo Lakukan Ini!"