Anak Airlangga Hartarto Bulan Madu saat PPKM, PKS Colek Kepekaan Pejabat Pemerintah


Dikutip dari Suara.com. Anak Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Audi Pratama dihujat karena diduga keluar negeri dimasa PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menyikapi masalah tersebut, Ketua Departemen Politik DPP PKS, Nabil Ahmad Fauzi, justru menyinggung tidak memiliki rasa kepekaan atau empati para menteri Presiden Joko Widodo terkait rakyat yang sedang kesusahan menghadapi pandemi covid saat ini.

"Kami meminta agar para pejabat pemerintah lebih peka, lebih sensitif terhadap situasi yang sedang dialami oleh masyarakat," kata Nabil saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Nabil mengatakan, kejadian tersebut seharusnya tak menambah beban masyarakat. Terlebih jika hingga hari ini belum bisa memberikan keringanan.

"Jika tidak bisa meringankan, minimal jangan semakin menambah beban masyarakat yang memang sudah semakin berat di tengah pandemi ini," tuturnya.

Sebelumnya, postingan Audi Pratama putra Airlangga jadi perbincangan karena diduga keluar negeri saat PPKM Darurat. Padahal, istri Audi yakni Rachel Theresia sebelumnya sempat kampanye pemakaian masker di tengah pandemi.

Anak Airlangga Hartanto dan menentunya diduga bulan madu ke luar negeri saat PPKM Darurat seperti unggahan Twitter areajulid, Rabu (14/7/2021).

Dari unggahannya, netizen bertanya apakah Audi Pratama beserta istri tak mempercayai kinerja ayahnya yakni Airlangga Hartanto lantaran telah berbulan madu ke luar negeri di saat Indonesia masih menghadapi situasi PPKM Darurat.

“Tea! Anak menteri mala honeymoon ke luar negeri saat Indonesia PPKM. Apakah dia tidak percaya dengan kinerja bapaknya sendiri?,” cuit netizen Areajulid.

Setelah diunggah, postingan anak Menteri Airlangga itu viral, sejumlah warganet pun serang unggahan Instagram istri Audi yakni Rachel Theresia yang mengkampanyekan soal pentingnya pemakaian masker di tengah pandemi Covid-19.


(RV/ID)

Posting Komentar untuk "Anak Airlangga Hartarto Bulan Madu saat PPKM, PKS Colek Kepekaan Pejabat Pemerintah"