Apa sih PUEBI? lantas apa bedanya dengan EYD?


Dikutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id. Pada tahun 1988 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEYD) edisi kedua diterbitkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0543a/U/1987pada tanggal 9 September 1987 atau yang biasa kita kenal sebagai (EYD). Setelah itu, edisi ketiga diterbitkan pada tahun 2009 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46.

Pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (PUEYD) diganti dengan nama Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang penyempurnaan naskahnya disusun oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Berikut Perbedaan antara PUEBI dan EYD:

1. EYD mempunyai aturan penulisan huruf kapital pada penulisan huruf kapital harus digunakan pada huruf awal sebuah nama orang, nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan. Selanjutnya, pada aturan terbaru di PUEBI ditambahkan satu ketentuan, yaitu selain nama-nama tersebut, kapital juga digunakan untuk huruf awal julukan. 

Contoh julukan yang dimaksud seperti Jenderal Sudirman, Dewa Matahari, dan sebagainya.

2. Perbedaan dalam penggunaan tanda baca Tanda baca merupakan hal yang wajib diperhatikan terutama dalam bahasa tulis. Pada EYD yang diresmikan pada tahun 1972, tanda baca titik koma (;) tidak dijabarkan selengkap di PUEBI. Pada aturan sebelumnya, titik koma (;) hanya digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. 

Sedangkan dalam PUEBI Aturan tersebut adalah tanda titik koma (;) digunakan pada akhir princian yang berupa sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat dan digunakan untuk memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

3. Pelafalan vokal [e]. Pada PUEBI telah diatur diakritik vokal e mempunyai tiga contoh pelafalan yang berbeda. Namun, pada ejaan sebelumnya, yaitu di EYD hanya dicontohkan dua pelafalan [e]. Diakritik pertama yang disajikan pada EYD adalah [é] (taling tertutup) pada kata enak, petak, dan sore. Diakritik kedua, pelafalan vokal [ê] (pepet) pada kata emas, kena, dan tipe. Diakritik pelafalan vokal [e] yang tidak disampaikan di EYD adalah diakritik ketiga, yaitu pelafalan vokal  [è] (taling terbuka) pada kata militer, ember, dan pendek.

4. Terdapat tambahan diftong [ei]. Jika sebelumnya di EYD telah disampaikan terdapat tiga diftong, PUEBI telah menyempunkan informasi terkait diftong di bahasa Indonesia sebanyak empat, yaitu ai, au, oi, dan ei. Tambahan diftong [ei] ini muncul karena adanya kata yang telah diserap seperti kata survei, eigendom, dan geiser. Survei dalam KBBI bermakna ‘teknik riset dengan member batas yang jelas atas data; penyelidikan; peninjuan’, sedangkan eigendom dalam KBBI termasuk kata di bidang hukum yang bermakna ‘hak mutlak atas suatu barang; kepunyaam; milik’. Selanjutnya, geiser dalam KBBI bermakna ‘mata air panas yang mengeluarkan uap air atau gas yang disemburkan ke udara’.


(RV/ID)

Posting Komentar untuk "Apa sih PUEBI? lantas apa bedanya dengan EYD?"